Analisis Keanekaragaman Tumbuhan Invasif Di Kawasan Hutan Pantai Balekambang Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang The Diversity Analysis of Invasive Plant in Balekambang Beach Forest Area, Srigonco Village, Bantur District, Malang Regency

Main Article Content

Miftahul Mukarromah
Ari Hayati
Hasan Zayadi

Abstract

Balekambang Beach is the most visited beach destination in Malang Regency until the end of 2015. One of the invasive pathways of invasive plants is Tourism. The purpose of this study was to identify invasive plant species, diversity and compare the value of the diversity index with abiotic factors.This research method is descriptive with systematic sampling techniques using Belt Transect, and measurements of abiotic factors include edafic factors and climatic micro factors. Invasive alien plant species found in the Balekambang coastal forest are identified as seventeen species namely (Hemighraphis glaucescens), (Oplismenus sp), (Amomum coccineum), (Arenga obtusifolia), (Leucaena leucochephana), (Mimosa sp), (Cassia siamea), (Eupatorium odoratum), (Hyptis capitata), (Cynodon dactylon), (Sida rhombifolia), (Synedrella nudiflora), (Chromolaena odorata),  (Leucaena leucochepala), (Mimosa pudica), and (Ruellia tuberosa) with the index value of invasive plant diversity in protected forests and production classified as high compared to mangroves. The results of the diversity index value with abiotic factors showed a positive (+) direction on soil sailinity where the R2 value was 0.5606 or 50%, which means it showed a relationship between soil salinity and an abundance of invasive plants in Balekambang coastal forest area of 50%. 


Keywords:invasive plants, Balekambang beach, belt transect, diversity


ABSTRAK

Pantai Balekambang adalah destinasi wisata alam pantai di Kabupaten Malang yang paling banyak dikunjungi hingga akhir tahun 2015.Salah satu jalur invasi dari tumbuhan invasif adalah Tourism (Wisata). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis tumbuhan invasif, keanekaragaman dan membandingkan nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik. Metode penelitian ini deskriptif dengan tehnik pengambilan sampling secara sistematis menggunakan Belt Transect, dan pengukuran faktor abiotik meliputi faktor edafik dan faktor mikro klimatik. Jenis spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di hutan pantai Balekambang diidentifikasi sebanyak tujuh belas spesies yaitu Hemighraphis glaucescens, Oplismenus sp, Amomum coccineum, Arenga obtusifolia, Leucaena leucochephana, Mimosa sp, Cassia siamea, Eupatorium odoratum, Hyptis capitata, Cynodon dactylon, Sida rhombifolia, Synedrella nudiflora.Chromolaena odorata, Leucaena leucochepala, Mimosa pudica, dan Ruellia tuberose dengan nilai indeks keanekaragaman tumbuhan invasif pada hutan lindung dan produksi tergolong tinggi dibanding mangrove. Hasil analisis uji korelasi nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik menunjukkan arah positif (+) pada salinitas tanah dimana nilai R2 sebesar 0.5606 atau 50%, yang artinya menunjukkan hubungan antara salinitas tanah dengan kelimpahan tumbuhan invasif di kawasan hutan pantai Balekambang sebesar 50%.


Kata kunci: tumbuhan invasif, pantai Balekambang, belt transect, keanekaragaman

Article Details

How to Cite
MukarromahM., HayatiA., & ZayadiH. (2020). Analisis Keanekaragaman Tumbuhan Invasif Di Kawasan Hutan Pantai Balekambang Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 6(1), 46-53. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v6i1.296
Section
Article (Makalah)

References

[1] Widjaja, A. E., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, S. J., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, B. E., Semiadi, G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. LIPI Press. Bogor.
[2] Budiyono, D., Soelistyari, H. T. 2016. Evaluasi Kualitas Visual Lanskap Wisata Pantai Balekambang Di Desa Srigonco, Kabupaten Malang. Jurnal lanskap Indonesia 8 (2):80-90.
[3] Tjitrosoedirdjo, S., Tjitrosoedirdjo, S. S. Setyawati, T. 2016. Tumbuhan Invasif dan Pendekatan Pengelolaannya. Southeast Asian Regional Centre For Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP). Bogor.
[4] Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
[5] Southeast Asian Regional for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP). 2008. Invasive Alien Species Database. Akses URL:http://www.biotrop.org/database.
[6] ISSG (Invasive Species Specialist Group). 2005. Global Invasive Species Database. URL: http//www.issg.org/database.
[7] Webber E. 2003 . Invasive Plant Species of the World : A Refererence Guide to Environmental Weeds. CABI Publishing. Cambridge.
[8] Sahira, M. 2016. Analisis Vegetasi Tumbuhan Asing Invasif Di Kawasan Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Padang, Sumatera Barat. Skripsi. Universitas Andalas. Sumatera Barat.
[9] Setyawati, T., Narulita, S., Bahri, I.P., Raharjo, G.T. 2015. A Guide Book to Invasive Alien Plant Species in Indonesia. Research development and innovation agency ministry of Environment and Forestry. Republic of Indonesia.
[10] Abywijaya, I. K; Hikmat, A; Widyatmoko, D. 2014. Keanekaragaman Dan Pola Sebaran Spesies Tumbuhan Asing Invasif Di Cagar Alam Pulau Sempu, Jawa Timur. Jurnal biologi Indonesia 10(2) : 221-235.
[11] Ajorlo M, Abdullah R, Halim RA, Ebrahimian M. 2014. Cattle grazing effect on Mimosa pudica L. in tropical pasture system. Pertanika Journal Tropical Agricultural Science 37(2): 249-261.
[12] Yuliana, S & Lekitoo, K. 2018. Deteksi Dan Identifikasi Jenis Tumbuhan Asing Invasif Di Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari, Papua Barat. Jurnal Faloak Vol. 2 No. 2: 89-102
[13] Utami, S dan Murningsih. 2018. Kenekaragaman Dan Kemelimpahan Jenis Tumbuhan Invasif di Hutan Wisata Penggaron Kabupaten Jawa Tengah. Jurnal BIOMA Vol. 20 No. 2:100-104.
[14] Soerjani M, Koestermans AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weeds of Rice in Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
[15] Zayadi, H dan Hayati, A. 2017. Distribusi Spasial Pohon Peneduh Jalan Raya Lowokwaru Kota Malang dengan Aplikasi GIS. Jurnal Biosaintropis (Bioscience-Tropic)Vol. 3 No. 1: 46-52.
[16] Hood WG and Naiman RJ. 2000. Vulnerability Of Riparian Zones To Invasion By Exotic Vascular Plants. Plant Ecology 148:105-14.