Profil Sebaran Burung Di Pohon Peneduh Sepanjang Jalan MT. Haryono dan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Profile Distribution of Birds in Shade Tree along the MT. Haryono Road and Tlogomas Subdistrict Lowokwaru, Malang

Main Article Content

Muhammad Bachri
Hasan Zayadi
Ari Hayati

Abstract

The bird is a wildlife that is easily found in almost area vegetation. In this case the bird is one of the bioindikator an area to know a change an environment and reflect the stability of the habitat. This research aims was to know the type and spread of the distribution of birds on a shade tree in the M.T. Haryono road and Tlogomas Malang. Research used the method of cruising or descriptive-explorative directly in the field with the recorded data coordinates the types of birds that are found in shade trees along the road by using GPS. The study found four types of bird i.e. emprit/Javan Munia (Lunchura leucogastroides) as much as 102 points of distribution, sparrows (Passer domesticus) as many as 18 point spread, bird cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) a total of 11 points distribution and species of birds spotted Dove (Streptopelia chinensis) 8 point spread. With the number of whole namely 139 point distribution of all trees shade. Based on studies generated frequency in the morning is 66, 2% and in the afternoon is 25, 9%. The shade tree most frequently was found by the bird are the trees of Trembesi and Mahoni. 


Keywords: spatial distribution of birds, shade trees, road


ABSTRAK

Burung merupakan satwa liar yang mudah ditemukan hampir di daerah yang memiliki vegetasi. Dalam hal ini burung merupakan salah satu bioindikator suatu daerah untuk mengetahui suatu perubahan suatu lingkungan dan mencerminkan stabilitas habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan persebaran distribusi burung pada pohon peneduh di jalan M.T. Haryono dan Tlogomas Kota Malang. Penelitian menggunakan metode jelajah atau deskriptif-ekploratif secara langsung di lapangan dengan mencatat data koordinat jenis-jenis burung yang ditemukan di pohon peneduh  sepanjang jalan raya dengan menggunakan GPS. Ditemukan empat jenis burung yaitu emprit/ bondol jawa (Lunchura leucogastroides) sebanyak 102 titik persebaran, burung gereja (Passer domesticus) sebanyak 18 titik persebaran, burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) sebanyak 11 titik persebaran dan spesies burung tekukur biasa (Streptopelia chinensis) 8 titik persebaran. Dengan jumlah keseluruhan yaitu 139 titik persebaran dari semua pohon peneduh yang ada. Berdasarkan penelitian dihasilkan frekuensi pada pagi hari yaitu 66, 2 % dan pada sore hari diketahui 25, 9%. Pohon peneduh yang paling sering ditemukan oleh burung adalah pohon Trembesi dan Mahoni.   


Kata kunci: Distribusi spasial burung, pohon peneduh, jalan raya

Article Details

How to Cite
BachriM., ZayadiH., & HayatiA. (2020). Profil Sebaran Burung Di Pohon Peneduh Sepanjang Jalan MT. Haryono dan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 5(2), 17-23. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v5i2.201
Section
Article (Makalah)

References

[1] Pemerintah kota Malang. 2013. Rencana pembangunan jangka menengah kotam Malang. Malang
[2]Wania, A. 2012. Analyzing the influence of different street vegetation on taffic-induced paticle dispersion using microscale simulations. Journal of environmental management, 94(1), PP.91-101. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.jenvman.2011.06.036.
[3]Santoso, S., Lestari, S dan Samiyarsih, S., 2012. Inventaiasasi tanaman peneduh jalan penyerab timbal di Purwokerto. In semina berkelanjutan II. Univesitas Jendral Sudirman Purwokerto. pp. 197-203
[4] Shan, Y. 2007. Effects of vegetation status in urban green spaces on paticle emoval in a street canyon atmosphere. Acta ecoogica sinica, 27(11), pp. 4590-4595.
[5]Zayadi, H. dan Ari, H. 2017. Distribusisi spasial pohon peneduh di jalan raya Lowokwaru Kota Malang dengan Aplikasi GIS. Universitas Islam Malang. Malang
[6] Sujatnika, P.J., Sohartono, T. R., Crosby, M. J. dan Maraiastutik, A. 1995. Melestarikan keanekaagaman hayati Indonesia pendekatan daerah burung endemik. PHP A/ Birdlife internasional Indonesia progamme. Jakarta.
[7]Zayadi, H., Hakim, L dan Setyoleksono, A. 2013. Composition and diversity of soil athopods of Rajegwesi Meru Betiri National park. Journal of tropical life science, 3(3), pp 166-171.
[8] Perrins, C,M. & T.R, Birckie. nd. Avian ecology. Birckie & sons Ltd. New york
[9]Susanti. 2014. Indonesia miliki 1666 jenis burung dan terkaya jenis endemik [internet] diunduh 2014 Nov 16: Bogor ID. Tersedia pada http://www.burung.org/indek.php?option.com_con. Tent &view article id. 920 &catid 28 & itemid 75
[10]Arief. 2003. Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. Kaisius. Yogyakata.
[11]MacKinnon, J., K. Philipps, dan B. van Balen. 1999. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (Termasuk Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam). Puslitbang Biologi LIPI dan BirldLife Indonesia. Bogor.
[12] Summers, S, D. 2016. Eurasian tree sparrow (Passer montanus) handbook of the birds of the world alive. Lynxedicions. Bacelona
[13] Cody, M.L. 1985. Habitat Selection in Bird. Academic Press Inc, London.