Prevalansi Malaria di Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Periode November sampai Desember 2019 Prevalence of Malaria in Sanggeng Public Health Center, Manokwari Regency on November to Desember 2019 Period

Main Article Content

Deasy Erawati
Febriza Dwiranti
Rina Anita Mogea

Abstract

Malaria is a disease caused by parasitic infection, named Protozoa from the genus Plasmodium which is transmitted to humans by the bite of Anopheles mosquito. Manokwari Regency, which is located in West Papua Province, is a high malaria endemic area with Annual Parasite Incidence (API) 22.88 in 2018, this numbers is included in the High Case Incidence (HCI)> 5 category. The aim of this study is to analyze malaria cases in patients who treated at Sanggeng Public Health Center from November to December 2019 based on; the number of cases, patient characteristics (age group and gender) and type of Plasmodium. This research method is descriptive with a laboratory approach, namely microscopic examination of thin and thick blood preparations using a microscope. The results of the study of 730 patients, there were 35 malaria positive blood supplies. The highest prevalence of people with malaria were aged ≥ 15 years (51.42%). Most of the patients with malaria based on gender were women (51.43%) and the types of plasmodium found were Plasmodium falciparum (20%) and Plasmodium vivax (80%).


Keywords: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Anopheles, malaria endemic


ABSTRAK

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan infeksi parasit yaitu Protozoa dari genus Plasmodium yang ditular pada manusia oleh gigitan nyamuk Anopheles.  Kabupaten Manokwari yang berada di wilayah Provinsi Papua Barat merupakan daerah endemis tinggi malaria dengan Annual Parasite Incidence  (API) 22,88 tahun 2018, angka ini termasuk dalam kategori High Case Incidence (HCI) > 5. Tujuan penelitian ini yaitu  menganalisis kasus malaria pada pasien yang berobat di Puskemas Sanggeng dari bulan November sampai Desember 2019 . Berdasarkan jumlah kasus, karakteristik pasien (berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin) dan jenis Plasmodium. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan laboratorium yaitu pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal menggunakan mikroskop. Hasil penelitian dari 730 pasien terdapat 35 sedian darah positif malaria.  Prevalensi usia yang kena malaria paling tinggi pada usia ≥ 15 tahun (51,42 %).  Penderita malaria berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (51,43 %) dan jenis plasmodium yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum (20%) dan Plasmodium vivax (80%).


Kata kunci: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Anopheles, endemis malaria

Article Details

How to Cite
ErawatiD., DwirantiF., & MogeaR. (2021). Prevalansi Malaria di Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Periode November sampai Desember 2019. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 6(2), 72-77. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v6i2.377
Section
Article (Makalah)

References

[1] Fitri, L.E. 2017. Imunologi Malaria: Misteri Interaksi Inang dan Parasit. UB Press. Malang. Hal 20-36.
[2] World Health Organization. 2020. World Malaria Report, 2019. WHO. Switzerland.
[3] Kementerian Kesehatan RI. 2018. Situasi Terkini Perkembangan Program Pengendalian Malaria Di Indonesia 2018. Tanggal Akses 14 Mei 2020. URL:www.malaria.id
[4] Dinas Kesehatan Propinsi Papua Barat. 2018. Profil Kesehatan Propinsi Papua Barat tahun 2017. Papua Barat. Manokwari. Hal. 1-269.
[5] Kementerian Kesehatan RI. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI NO 293/ MENKES /SK / IV / 2009 Tentang Eliminasi Malaria Di Indonesia. Tanggal Akses 14 April 2020 URL:http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk2932009.pdf
[6] Harijanto, P.N., Nugroho dan Gunawan, C.A. 2008. Malaria dari Molekuler ke Klinis. EGC. Jakarta. Hal.1-354.
[7]Manokwari Dalam Angka. 2019. Tanggal Akses 14 Mei 2020 URL:https://manokwarikab.bps.go.id/publikasi.html
[8] Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Subdit Malaria Direktorat P2PTVZ. Jakarta.
[9] Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
[10] Manupa, S. 2016. Pengaruh Faktor Demografi dan Riwayat Malaria Terhadap Kejadian Malaria. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 4(3):338-348.
[11] Arif, N., S. Sinuraya & R.A. Mogea. 2018. Plasmodium Dominan dalam Nyamuk Anopheles Betina (Anopheles spp.) Pada Beberapa Tempat Di Distrik Manokwari Barat. Natural Jurnal. 14(1):29-36.
[12] Murwati., Atikah. T.G., dan Susiwati. 2017. Identifikasi Plasmodium Pada Penderita Malaria Di Kota Bengkulu Tahun 2017. Journal of Nursing and Public Health. 5(1):46-51
[13] Dwithania, M., Irawati, N., Rasyid, R. 2013. Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 2(2):76-79.
[14] Widoyono. 2001. Penyakit Tropis Epidemiologi: Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hal.1-358.
[15] World Health Organization. 2017. A Framework For Malaria Elimination. WHO Geneva.