Peran Air Perasan Pegagan (Centella asiatica) terhadap SOD pada Tikus

Main Article Content

Sholikha alaiya
Nour Athiroh AS
hari santoso

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (Linn.) Urban) 1 adalah tumbuhan berpotensi dalam peningkatan fungsi kognitif dengan kandungan senyawa triterpenoid. Senyawa triterpenoid merupakan antioksidan alami berasal dari tumbuhan pegagan. Adanya aktivitas sel tidak seimbang akan menurunkan fungsi kognitif, menimbulkan insiden dugaan awal penyakit demensia di Indonesia yang terjadi pada kelompok lanjut usia (lansia). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air perasan pegagan1 dapat meningkatkan kadar  Superoxide dismutase (SOD) pada tikus tua dan untuk mengetahui konsentrasi optimum air perasan pegagan1 dapat meningkatkan kadar Superoxide dismutase (SOD) pada tikus tua. Metode penelitian eksperimental laboratorik model post test only control group design. Analisis data: uji One Way ANOVA dan Post Hoc. Penelitian ± 5 bulan menggunakan tikus (Rattus norvegicus) galur wistar jantan, terbagi 5 kelompok perlakuan masing-masing 5 ulangan yaitu Kontrol (-) tikus usia normal; Kontrol (+) tikus usia tua; K III (tikus tua+2% APP); KIV (tikus tua+4% APP); KV (tikus tua+8% APP). Hasil penelitian menunjukkan air perasan pegagan1 (APP) mampu meningkatkan kadar SOD pada tikus tua dalam konsentrasi 2%. Nilai optimum APP adalah 4%. Sehingga, peran pemberian APP sangat berpengaruh baik dalam melindungi stabilitas antioksidan dari senyawa radikal bebas pada tikus tua.

Kata kunci: Kadar Superoxide dismutase, Pegagan (Centella asiatica), Tikus Tua

Article Details

How to Cite
alaiyaS., Athiroh ASN., & santoso hari. (2015). Peran Air Perasan Pegagan (Centella asiatica) terhadap SOD pada Tikus. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 1(1). https://doi.org/10.33474/e-jbst.v1i1.35
Section
Research (Penelitian)
Author Biography

Sholikha alaiya, Biologi FMIPA UNISMA

    

References

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press Universitas Gadjah Mada. ISBN 979-420 241-X.

[2] Kumar, Verendra dan Gupta. 2006. Asiatic Centella. Dalam Jurnal Penelitian. Provital Group

[3] Zheng, CJ and Qin, LP. 2007. Chemical components of Centella asiatica and their bioactivities. J. Chin Integr Med . 5(3): 348-351.

[4] De Padua, L.S., Bunyaprahatsara, N., Lemmens, R.H.M.J. 1999. Plants Resources of South East Asia. Bogor Indonesia: Medicinal and Poisonous Planst, Prosea. 12 (1).

[5] Shin, K. Hemmi. 1995. Medicinal Herbs Index In Indonesia. Jakarta: PT. Eisai Indonesia. 2nd Editions (Eds.).

[6] Januawati, M. M. Yusron. 2005. Budidaya Tanaman Pegagan. Sirkuler: 11

[7] Kumar, A., Dogra, S., Prakash, A. 2009. Neuroprotective effects of Centella asiatica against intracerebroventricular colchicine induced cognitive impairment and oxidative stress. Intern. J. Alzheimer’s Dis. 13

[8] Riana, S. 2006. Khasiat Tanaman Herbal Indonesia. http://webSpawner.com

[9] BKNL. Badan Komisi Nasional Lansia. 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009. Jakarta: Komisi Nasional Lansia.

[10] Ghetu MV et al. 2010. Diagnosis And Treatment of Mild Cognitive Impairment. Available at: file:///D:/MCi/Diagnosis-and-Treatment-Mild-Cognitive-Impairment.htm [Accesed at: Juni 21, 2015].

[11] Paravicini, T.M. dan Touyz, R.M. 2008. NADPH Oxidase, Reactive Oxygen Species, and Hypertention. Journal Diabetes Care, 31(2): S170-S180.

[12] Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Potensi dan Aplikasinya dalam Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). Cetakan 01., ISBN: 978-979-21-1612-0.

[13] Laboratorium Faal. 2014. Pengukuran SOD serum. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

[14] Halliwel B, Aeschbach R., Lolinger J, Auroma O I. 1995. Toxicology. “J Food Chem” 33: 601.

[15] Schuler P. 1990. Natural Antioxidant Exploited Comercially. Di dalam: “Food Antioxidants”. Husdont BJF, editor. New York: Elsevier Applied Science.

[16] Sulastry, F. 2009. Uji toksisitas Akut yang Diukur dengan Penentuan LD50 Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Mencit Balb/c. Semarang: Laporan Akhir Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

[17] Timo M. Buetler , Alexandra Krauskopf , Urs T. Ruegg. 2004. Role of Superoxide as a Signaling Molecule. Physiology Published 1 June 2004 Vol. 19 no. 3, 120-123 DOI: 10.1152/nips.01514.2003. http://physiologyonline.physiology.org/content/19/3/120.full-text.pdf+html. Diakses tanggal 20 juni 2015.

[18]Kefer JC, Agarwal A, Sabanegh E. 2009.Role of antioxidants in the treatment of male infertility. Inernational Journal of Urology 2009; 16: 449 – 57.

[19]Brinkhaus,B, Lindner,M, Schuppan,D and Hahn,EG Chemical,pharmacological and clinical profile of the east asian medicinal plant Centella asiatica, Phytomedicine 2000 ; 7(5): 427-448.

[20] Sushama et al, 2011. Centella asiatica: A Concise Drug Review With Probable Clinical Uses. India: Institute of Medical Sciences, Banaras Hindu University, Varanasi-221005. Journal of stress Physiology & Biochemistry, Vol 7 No 1. 2011. pp. 38-44 ISSN 1997-0838.

[21] Gohil KJ, Patel JA, Gajjar AK. 2010. Pharmacological Review on Centella asiatica: A Potential Herbal Cure-all . Indian J Pharm Sci.

[22] Lee,J., N.Koo, and D.B. Min. 2004. Reactive Oxygen Spesies, aging, and Antioxidative nutreceuticals. Compre rev. In Food Sci. And Food Safety. 3. 21-33.

[23] Alaiya, S; Andri, S; Lana A.E. 2014. Inhibisi Radikal Bebas oleh Pegagan (Centella asiatica) ala “Pan’s CaKes” (Pegagan sebagai Camilan Kesehatan) melalui Penurunan Malondialdehyde (MDA) untuk Alternatif Terapi Penyakit Degeneratif Demensia pada Tikus Tua (Rattus norvegicus) diduga Demensia. Malang: Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang. http://malang-post.com/pendidikan/91120-andalkan-dua-penelitian-di-pimnas.

[24] Muchtadi, D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.