Analisis Normalitas dan Abnormalitas Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa (Capra aegagrus hircus L.) Sebelum dan Sesudah Fase Pembekuan The Spermatozoa Normality and Abnormality Analysis of Etawa crossbred Goat (Capra aegagrus hircus L.) Before and After Freezing Phase

Main Article Content

Moh. Agus Zakaria
Hari Santoso
http://orcid.org/0000-0002-3545-9482
Hasan Zayadi

Abstract

A effort for improving the quality of local goats in order to have superior values ​​in their genetics is to calculate the number of abnormalities in spermatozoa. The abnormal spermatozoa can inhibit fertilization if the amount of abnormality is so large. This study aim was to analyze the effect of freezing on the number of abnormalities and normality of spermatozoa of Etawa crossbred goats at the Insemination Center of Singosari in Malang. The sampling spermatozoa by floating on AV (Artificial Vagina), then observed under a microscope. The fresh spermatozoa and Post thawing motility spermatozoa were made reviews on the glass object and stained using eosin. The analysis uses the paired sample t-test with two interconnected sample groups. The results of the study were = - 0.346; t (0.025) = -2.306itung < t(0,025) means that H0 is accepted, meaning that there is no significant difference between spermatozoa before freezing and after freezing. From this study that freezing did not increase the number of spermatozoa abnormalities of the Etawa crossbred goat.


Keywords: normal spermatozoa of Etawa crossbred, abnormal spermatozoa, frozen Spermatozoa


ABSTRAK

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas kambing lokal agar mempunyai nilai keunggulan pada genetiknya dilakukan perhitungan jumlah abnormalitas dalam spermatozoa. Spermatozoa abnormal dapat menghambat terjadinya fertilisasi apabila jumlah abnormalitas begitu besar. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pembekuan terhadap jumlah abnormalitas dan normalitas spermatozoa kambing Peranakan Etawa (PE) di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Metode pengambilan sampel spermatozoa dengan menapung pada AV (Artificial Vagina), selanjutnya diamati dibawah mikroskop. Spermatozoa segar dan spermatozoa PTM (Post thawing motility) dibuat ulasan di atas objek glass dan dilakukan pewarnaan menggunakan eosin. Analisis menggunakan uji t  Paired Sample t-test dengan 2 kelompok sampel yang saling berhubungan. Hasil penelitian thit = - 0,346 ; t(0,025) = -2,306 thitung < t(0,025) artinya H0 diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara spermatozoa sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan. Dari penelitian ini bahwa pembekuan tidak menaikkan jumlah abnormalitas spermatozoa kambing Peranakan Etawa.


Kata kunci: spermatozoa kambing PE normal, spermatozoa abnormal, spermatozoa beku.

Article Details

How to Cite
ZakariaM., SantosoH., & ZayadiH. (2020). Analisis Normalitas dan Abnormalitas Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa (Capra aegagrus hircus L.) Sebelum dan Sesudah Fase Pembekuan. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 5(2), 77-83. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v5i2.291
Section
Article (Makalah)

References

[1] Batubara, A., Nasution, S., Subanriyo, 2016. Kambing Peranakan Etawah (PE). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. IAARD Press. Jakarta.
[2] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Alfabeta. Bandung.
[3] Indriani, Susilawati, T. Dan Wahyuningsih, S. 2013. Daya Hidup spermatozoa sapi Limousin yang dipreservasi dengan metode water jacket dan free water jacket. Jurnal Veteriner, 14(3), 379386.
[4] Ax R. L., Dally, M., Didion, B. A., Lenz, R. W., Love, C. C., Varner, D. D., Hafez, and Bellin, M. E. 2008. Semen evaluation in farm animal reproduction. 7th eds. Hafez, B. & Hafez. E. S. E. Baltimore
[5] Riyadhi, M. 2010. Jenis dan Tingkat Abnormalitas Primer pada Spermatozoa Sapi Pejantan di Beberapa Balai Inseminasi Buatan di Indonsia. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[6] Purwantara, B., Arifiantini, RI. and Riyadhi, M. 2010. Sperm morphological assesments of Frisien Holland bull semen collected from three Artificial Insemination Centers in Indonesia. J. Indonesian Trop. Anim. Agric 35 (2): 90-94.