Studi Etnozoologi Reptil di Masyarakat Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang Reptile Ethnozoology Study in Community of Sumberejo Village, Poncokusumo District, Malang Regency

Main Article Content

Retno wulandari
Ari Hayati
Hasan Zayadi

Abstract

Ethnozoological studies examine community knowledge about fauna biological resources. Sumberejo Village, Poncokusumo Subdistrict, there has been no research on reptiles and their use by the community. The purpose of this study is to know the types of reptiles used by the community, and to find out people's perceptions of reptiles in Sumberejo Village, Poncokusumo District, Malang Regency. This research was conducted in May-June 2019, using a qualitative descriptive method which included: observation, open interview, identification and analysis of data. Respondents' data recorded included the results of interviews with the community regarding reptile potential, reptile descriptions and documentation photos. The results showed that there were 100 respondents interviewed. There were 6 animals found but only 5 animals that were used by the community for medicine, among others Gecko which was used as an itchy and shortness of breath, lizards were used as medicine for itching and bedwetting, then lizards were used for allergies (itching) and asthma. Then the snake is used for strength for men and monitor lizards which are used as medicine for itching, skin diseases, to soften the skin and asthma.


Keywords: ethnozoologi, Poncokusumo, reptile


ABSTRAK

Studi etnozoologi mengkaji pengetahuan masyarakat tentang sumberdaya hayati fauna. Desa Sumberejo kecamatan Poncokusumo belum ada penelitian tentang reptilia dan pemanfaatannya oleh masyarakat, Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui jenis-jenis reptil yang dimanfaatkan oleh masyarakat, dan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang reptil di Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei- Juni tahun 2019, menggunakan metode deskriptif kualitatif yang meliputi : observasi, wawancara terbuka, identifikasi dan analisis data. Data responden yang dicatat meliputi hasil wawancara dengan masyarakat mengenai potensi reptil, deskripsi reptil dan foto hasil dokumentasi.. Hasil penelitian menunjukkan ada 100 responden yang diwawancarai. Terdapat 6 hewan yang ditemukan tetapi hanya 5 hewan yang dimanfaatkan masyarakat untuk obat-obatan, antara lain Tokek yang dimanfaatkan sebagai obat gatal dan sesak nafas, cicak digunakan sebagai obat gatal dan mengompol, kemudian kadal yang digunakan untuk alergi(gatal) dan asma. Lalu ular yang digunakan untuk kekuatan bagi pria dan biawak yang dimanfaatkan sebagai obat gatal, penyakit kulit, untuk menghaluskan kulit dan asma.        


Kata kunci: etnozoologi, Poncokusumo, reptil

Article Details

How to Cite
wulandariR., HayatiA., & ZayadiH. (2021). Studi Etnozoologi Reptil di Masyarakat Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 6(2), 19-25. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v6i2.290
Section
Article (Makalah)

References

[1] Wisata Poncokusumo.2012. Profil Wisata Poncokusumo. Diunduh 10 November 2017 dari http;//wisataponcokusumo.com/?page_id=4
[2] Iskandar, D. dan Syah, F. 2008. Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil di Areal Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (Catatan di Hutan Lindung Beratus). BOSF. Palangkaraya.
[3] Hayati, A., Laras. A, Indriyani, S. dan Hakim, L. 2016. Local Knawledge of Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) in East Java, Indonesia. Internasional Journal of Current Pharmaceutical Review and Reseach; 7 (4); 210-215.
[4] Sodirun, F., Hayati, A. dan Zayadi, H. 2016. Persepsi masyarakat Tradisional Pulau Mandangin Kabupaten Sampang Terhadap Tanaman Mimba (Azadirachta indica Juss). Biosaintropis (BIOSCIENCE-TROPIC) 2(1):11-18.
[5] Izzatul, B., Hayati, A. dan Zayadi, H. 2015. Studi Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oliefera) di Desa Somber Kecamatan Tambengan Kabupaten Sampang Madura. Biosaintropis (BIOSCIENCE-TROPIC) 1(1):61-67.
[6] Jumari, Setiadi. D, dan Purwanto, Y. 2012. Etnobiologi Masyarakat Samin. Disertasi.Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
[7] Anggraini. T,. Zayadi. H. dan Santoso, H. 2018. Studi Etnozoologi Ikan Hias Kelompok Nelayan Samudera Bakti Desa Bangsring Wonorejo Banyuwangi. Biosaintropis (BIOSCIENCE-TROPIC) 3(3):61-67. Doi:https://doi.org/10.33474/e-jbst.v3.i3.161.
[8] Costa-Neto, EM. 2005. Animal-Based medicines: biological prospection and the sustainable use of zootherapeutic resources. Anais da Academia Brasileira de Ciensias 77(1): 33-43
[9] Alves, RRN and Rosa, IL.2005. why study the use of animal products in traditional medicines. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine 1:5
[10] Zayadi, H., Azrianingsih, R. dan Athiroh, N. 2016. Pemanfaatan hewan sebagai obat-obatan berdasarkan persepsi masyarakat di Kelurahan Dinoyo Malang. Malang. Jurnal Kesehatan Islam; Vol 4 No 1.