Keanekaragaman Koloni Mikroorganisme Rizosfer Lahan Tebu (Saccharum officinarum) Pada Penggunaan Pupuk Bio-Slurry dan Pupuk Kimia Colony Diversity of Rizosphere Microorganisms of Sugarcane (Saccharrum officinarum) Field on Bio-Slurry and Chemical Fertilizers Utilization

Main Article Content

Adifatul Ismy
Ahmad Syauqi
http://orcid.org/0000-0003-2168-2031
Hasan Zayadi

Abstract

The diversity of microorganisms is very important in the balance of soil ecosystems is also an indicator of soil health and can affect the condition of plants that grow on it. Rizosphere is a part of the soil around the root of a plant. The activity of some rhizosphere microorganisms plays a role in the nutrient cycle and the process of soil formation, plant growth, affecting microorganism activity, and as biological control of root pathogens. The research objective was to determine the value of the sugarcane (Saccharum officinarum) rhizosphere microorganism index using Bio-slurry and chemical fertilizers. This study uses descriptive explorative methods. The data analyzed in the form of measurement of pH, number of microorganism colonies and diversity index. Diversity of Colonies Rhizosphere microorganisms Sugarcane land that uses Bio-slurry and those using Chemical Fertilizer are classified as low respectively 0.47 and 0.69. Colony groups found in each land are bacteria and fungi. 


Keywords: Diversity, Rizosphere, Saccharum officinarum, Bio-slurry, Chemical Fertilizers


ABSTRAK

Keanekaragaman mikroorganisme sangat penting dalam keseimbangan ekosistem tanah juga merupakan indikator kesehatan tanah dan dapat mempengaruhi kondisi tanaman yang tumbuh di atasnya. Rizosfer merupakan bagian tanah yang berada di sekitar perakaran tanaman. Aktivitas beberapa mikroorganisme rizosfer berperan dalam siklus hara dan proses pembentukan tanah, pertumbuhan tanaman, memengaruhi aktivitas mikroorganisme, serta sebagai pengendali hayati terhadap patogen akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks keanekaragaman mikroorganisme rizosfer tebu (Saccharum officinarum) yang menggunakan Bio-slurry dan pupuk kimia. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif eksploratif. Data yang dianalisis berupa hasil pengukuran pH, jumlah koloni mikroorganisme dan indeks keragaman. Keanekaragaman koloni mikroorganisme rizosfer lahan tebu yang menggunakan Bio-slurry dan yang menggunakan Pupuk kimia tergolong rendah masing-masing bernilai 0,47 dan 0,69. Kelompok koloni mikroorganisme yang ditemukan pada masing-masing lahan yaitu bakteri dan jamur. 


Kata kunci: Keanekaragaman, Rizosfer, Saccharum officinarum, Bio-slurry, Pupuk Kimia

Article Details

How to Cite
IsmyA., SyauqiA., & ZayadiH. (2019). Keanekaragaman Koloni Mikroorganisme Rizosfer Lahan Tebu (Saccharum officinarum) Pada Penggunaan Pupuk Bio-Slurry dan Pupuk Kimia. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 5(1), 25-30. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v5i1.223
Section
Article (Makalah)

References

[1] Putri A. D., Sudiarso, dan T. Islami. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam pada Teknik Bud Chip Tiga Varietas Tebu (Saccharum officinarum L). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

[2] Purwanti, E. 2008. Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk Dan Konsentrasi Em-4 Terhadap Pertumbuhan Bibit Stek Tebu (Saccharum officinarum L). Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

[3] Nugroho, P. 2015. Macam – macam Pupuk Organik. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

[4. Fachrul, N.F. 2008. Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta (ID).

[5] Simatupang DS. 2008. Berbagai Mikroorganisme Rhizosfer pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) di Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB. Desa Ciomas, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

[6] Machludin, A. dan Suwono, H. S. 2011. Jenis dan Komposisi Plankton pada Budidaya Udang Windu, Udang Vename, Ikan Bandeng, dan Rumput Laut di Tambak. Prosiding Forum Inovasi Teknik Akuakultur.http://www. sidik.Litbang.kkp.go.id/idex.php/searchkatalog/downloadDatabyId/17238/773-778 machluddin amin-plankton.pdf. Diakses tanggal 12 juli pukul 12:31 WIB.

[7] Firmansyah, E. D. 2005. Skripsi. Struktur dan Komposisi Bakteri Limbah Kolam I dan II Pabrik Gula Peasntren Baru Kabupaten Kediri pada Pengelolahan Aerobik. FMIPA UNISMA. Malang:

[8] Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan. ANDI-Universitas Islam Malang. Yogyakarta

[9] Sutedjo,M.M.,A.G.Kartasapoetra, R. D. S. Sastroatmodjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

[11] Hatmanti A, 2000. Pengenalan Bacillus spp. Oseana Volume XXV(1): 31-41. ISSN 0216-1877. www.oseanografi .lipi.go.id.

[12] Astuti RP, 2008. Rhizobakteria Bacillus sp. asal tanah rizosfer kedelai yang berpotensi memicu pertumbuhan tanaman. Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Diakses melalui http:// repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10708. Pada tanggal 20 Desember 2012.

[13] Gasango, H. Manu, G. D. dan Tamarampo, J. FWS. 2013. Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Pantai Desa Kakara Pulau Kecamatan Tobelo Kabupaten Tobelo. Jurnal ILMIAH Patax. Vol. 1 (4). ISSN 2302:3589.