Lama Waktu Pengadukan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) terhadap Parameter Lingkungan Air Sumur

Main Article Content

Hani Septiana
Ahmad Syauqi
Saimul Laili

Abstract

Pengadukan (mixing) adalah mencampurkan zat sehingga homogen. Metode yang digunakan pada pengolahan air yaitu metode koagulasi memperhatikan proses pengadukan sebagai faktor dalam koagulasi, proses pengadukan berpengaruh terhadap ditibilitas koloid dan partikel air. Masyarakat RT 10 RW 01 menggunakan sumur gali sebagai sumber air. Namun air sumur yang digunakan meninggalkan noda berwarna kuning pada wadah yang digunakan, sehingga perlu pengolahan air dengan metode koagulan menggunakan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) sebagai pengganti koagulan sintetis. Penelitian bertujuan, mempelajari pengaruh lama waktu pengadukan dan waktu efektif pengadukan. Parameter penelitian, konduktivitas TDS, TSS, serapan warna dan Coliform. Lama waktu pengadukan 0, 5, 10, 15,20 dan 25 menit, konsentrasi 0,009%, diendapkan selama 60 menit. Metode penelitian yaitu ekseperimen dengan analisis data uji ANOVA 95% dan uji lanjut BNT 0,05%. Hasil penelitian menunjukan pengaruh pada nilai koduktivitas, TDS, meningkatkan nilai serapan warna, tidak pengaruh pada nilai TSS dan Coliform. Lama waktu pengadukan biokoagulan efektif adalah 5 menit, mampu memperbaiki nilai Konduktivitas dan TDS. Kata kunci: Lama waktu Pengadukan, Biji asam jawa (Tamarindus indica L.), Air sumur

Article Details

How to Cite
SeptianaH., SyauqiA., & LailiS. (2015). Lama Waktu Pengadukan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) terhadap Parameter Lingkungan Air Sumur. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 1(1). https://doi.org/10.33474/e-jbst.v1i1.18
Section
Research (Penelitian)

References

[1] Narita, K., W. Bambang., S. Arifin. 2010. Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Dosis Tawas Pada Koagulasi Sistem Pengolahan Air Bersih. Jurusan Teknik fisika ITS Surabaya

[2] Cambel1, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2013. Biologi. Alih bahasa Wulandari, D.T., Hardani, W., Adhika, P. (eds). Erlangga: Jakarta

[3] Hidayat, S. 2009. Protein Biji Kelor Sebagai Bahan Aktif Penjernihan Air (Kelor Seeds Protein As Water Purification Agent). Biospecies, Volume 2 No 2, Hal. 12-17.

[5]Nugroho, S.P. 2008. Analisis Kualitas Air Danau Kaskade Sebagai Sumber Imbuhan Waduk Resapan di Kampus UI Depok. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 10.99-105

[6] Indri. 2015. Wawancara Tentang Sumur Gali. RT 10 RW 01 Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Suku, Malang.

[7]Hendrawati., Desy, S., Nurhasni.2013. Penggunaan Biji Asam Jawa (TamarindusindicaL) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetrragonolobus L.)Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Jurnal Valensi Vol 3 No. 1. Hal. 22-13. ISSN: 1978-8193

[8]Karamah, E.F Lubis, O. A., 2010.Perlakuan Koagulasi Dalam Proses Pengolahan Air Dengan Membran: Pengaruh Waktu Pengadukan Pelan Koagulan Aluminium Sulfat Terhadap Kinerja Membran. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UI: Depok

[9]Syauqi, A. 2009. Kuatifikasi Parameter Statistika. Biostatistiks. FMIPA UNISMA: Malang

[10] Hendrawati., Desy, S., Nurhasni. 2013. Penggunaan Biji Asam Jawa (TamarindusindicaL) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetrragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Jurnal Valensi Vol 3 No. 1. Hal. 22-13. ISSN: 1978-8193

[11]Januardi R., Tri R.S., Mukarlina. 2004. Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Kombinasi Serbuk Kelor (Moringa oleifera) dan Asam Jawa (Tamarindus indicaL). Vol 3 (1) 2014:41-45 Universitas Tanjung Pura: Pontianak

[12]Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolahan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kasinus: Yogyakarta

[13]Anita., Azizah, 2005. Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, dan MPN Coliform Pada AIR Limbah, Sebelum dan Sesudah Pengolahan di RSUD Nganjuk. Laporan Penelitian. Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya

[14]Monoarfa, W. 2008. Dampak Pembangunan Bagi Kualitas Air Dikawasan Pantai Losari Makasar.Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanudin: Makasar

[15] Sudibyo, H.R., 1999. Penyimpangan Parameter Fisika dan Kimia Air Terhadap Kesehatan Masyarakat, Makalah Pada Pelatihan Pemeriksaan Kualitas Air (Paket C) Regional di Surabaya tanggal 27 Juli 1999 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR: Surabaya

[16]Kuntiy., Afshari., Suparman., 2007. Pemanfaatan Biji Asam Jawa Sebagai Koagulan Pada Proses Koagulan Limbah Cair Tahu. Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Skripsi: Malang

[17]Imbabi, E.S., Ibrahim, K.E., Ahmed, B.M., Abulefuthu, I.M., Hulbert, P. 1992. Chemical Characterisation of The Tamarind Bitter Principle, Tamarindineal. Fitoterapia 63

[18]Maeir, Raina. 2009. Envriomental Microbiology. Academic Press of Elsevier. USA

[19] Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tanggal 3 September 1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.