Profil Fitokimia pada Jamu Kunci-Sirih (Boesenbergia pandurata dan Piper betle) Phytochemical Profiles in “Jamu Kunci-Sirih” (Boesenbergia pandurata-Piper betle)

Main Article Content

Della zakiyah awaliyah
Hari Santoso
http://orcid.org/0000-0002-3545-9482
Ahmad Syauqi
http://orcid.org/0000-0003-2168-2031

Abstract

“Kunci sirih†is one of a genre “jamu gendongâ€. “Jamu kunci sirih†made with the main composition consisting of Boesenbergia pandurata rhizome and Piper betle leaf. “Jamu kunci sirihâ€trusted contain active compounds that can be utilized in treatment of vaginal discharge, strengthen for the muscle of vaginal tube, eliminating body odor, shrink the uterus and stomach, and strengthen teeth. This research aims to know the content of the active compounds in aqueous condensation of “jamu kunci sirih†and know the relationship that emerged between compounds in test on the condensation “jamu kunci sirih†sirih (Boesenbergia pandurata and Piper betle). The research used the experiment with complete randomized design that was composed of three treatments and four replicates and measured by score of the color using newton's rings circles reverse scale i.e. from light colors to dark colors. The data were analyzed using Pearson correlation test aims to measure the strength and direction of correlation relationship between two variables confidence levels of P = 0.01 and P = 0.05. Results in detection of active compounds in solution of herbs can be concluded that aqueous herbal medicine contains compounds of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. The results of a correlation was negatife means the relationship is not unidirectional and positive meaning that direct relationship.


Keywords: Rizhome of “temu kunciâ€, betel leaf, correlation.


ABSTRAK


Kunci sirih merupakan salah satu jenis jamu gendong. Jamu kunci sirih dibuat dengan komposisi utama yang terdiri dari rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) dan daun sirih (Piper betle). Jamu kunci sirih diduga memiliki kandungan senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan dalam mengobati keputihan, untuk organ intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, dan menguatkan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat pada larutan jamu kunci sirih dan mengetahui hubungan yang muncul diantara senyawa yang di uji pada larutan jamu kunci sirih (Boesenbergia pandurata dan Piper betle). Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yaitu terdiri dari tiga perlakuan dan empat ulangan dan diukur dengan skor warna menggunakan lingkaran cincin newton skala terbalik yaitu dari warna terang ke warna gelap. Data dianalisis dengan uji korelasi pearson yang bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variable pada taraf kepercayaan P=0,01 dan P=0,05. Hasil pada deteksi senyawa aktif pada larutan jamu kunci sirih dapat disimpulkan bahwa larutan jamu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pada hasil korelasi negatife yang artinya hubungan tidak searah dan positif yang artinya hubungan searah.


Kata Kunci: Rimpang temu kunci, daun sirih, korelasi

Article Details

How to Cite
awaliyahD., SantosoH., & SyauqiA. (2018). Profil Fitokimia pada Jamu Kunci-Sirih (Boesenbergia pandurata dan Piper betle). Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 4(1), 8-14. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v4i1.142
Section
Article (Makalah)

References

[1] Lanny S. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenilpropanoida dan Alkaloida. Fakultas MIPA USU. Medan.
[2] Suharmiati, H. L. 2005. Cara Meracik Obat Tradisional. Penerbit Agromedia. Jakarta
[3] Suharmiati, L. 2013. Bahan Baku, Khasiat dan Cara Pengolahan Jamu Gendong. Studi Kasus di Kotamadya Surabaya, 1998. Akses 20 November 2013. URL: https://servisekomputer73. blogspot.com/2012/01/bahan-baku-khasiat-dan-cara-pengolahan.html
[4] Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Penerjemah K. Padmawinata. Edisi II. ITB Press. Bandung. Hal. 102-103, 147-148.
[5] Achmad, 1986. Kimia Organik Bahan. Karmunika. Jakarta.
[6] Halimah, 2010. Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica Linn) Terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach). Skripsi Tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Malang
[7] Ditjen POM. 1979. Farmakope Inonesia. Edisi III. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hal. 22-47.
[8] Kristianti, A,. dkk,. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas. Surabaya.
[9] Heyne, K.1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Vol I. Badan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta. hlm. 593-594.
[10] Nugraheni, W.P. 2001. Kunci Pepet. Sidowayah 34(9): 15-18.
[11] Chairul, M. Harapini, dan Shinta. 1996. Analisis komponen kimia dari temu putri dan temu kunci. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami. VIII. Perhimpunan Penelitian Bahan Obat Alami. Bogor. hal. 628-634.
[12] Damayanti R, Mulyono. 2013. Khasiat & manfaat daun sirih: obat mujarab dari masa ke masa. Agromedia Pustaka. Jakarta.
[13] Aiello, Susan E. 2012 .The Merck etinary manual. Merck Sharp & Dohme Corp. USA.